Pendahuluan
Aktor Abidzar Al-Ghifari menjawab dengan santai bermacam kritik yang diterimanya usai membintangi film ‘A Business Proposal’. garapan sutradara Rako Prijanto. Film ini ialah menyesuaikan diri dari drama Korea Selatan terkenal dengan judul yang sama.
Salah satu alibi timbulnya kritik merupakan keputusan Abidzar yang tidak menyaksikan tipe aslinya. Dia tidak menyaksikan ‘A. Business Proposal’. tipe Korea Selatan sebab mau menghasilkan kepribadian Utama dengan gayanya sendiri.
Dalam suatu peluang Abidzar Al-Ghifari mengatakan kalau dirinya tidak terpuruk walaupun mengalami kritik dari bermacam pihak. Dia malah menganggapnya selaku bagian dari proses belajar di dunia akting.
Baca Juga : Mulai Rajin Ikut Kajian, Meisya Siregar Ungkap Perubahan Positif
1. Sebut Kritikan Jadi Pelajaran Menurutnya
“Ini hendak jadi pelajaran buat gue. Apa yang terjalin ini jadi perihal baik ke depan. Gue enggak menutup diri dari seluruh kritikan serta masukan. Gue hendak terima,” kata Abidzar dikala ditemui di XXI Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025) malam.
Abidzar pula merasa beruntung sebab menemukan sokongan penuh dari rekan-rekannya yang ikut serta dalam penciptaan film ini. Baginya sokongan tersebut jadi penyemangat tertentu dalam mengalami bermacam respons publik.
“Bukan temen-temen doang, tetapi pihak Falcon Pictures, seluruh kru itu terdapat di balik gua, terdapat di samping gua, even terdapat di garda terdepan buat gua,” kata Abidzar.
2. Tegaskan Kritikan Tidak Buatnya Tertekan
“Bahkan saat sebelum kita mulai penayangan juga terdapat Ariel Tatum, Bu Erica, Om Indro, serta seluruhnya menanyakan, ‘Are. you okay?’. serta I’m. fine, it’s. okay,” tambahnya.
Walaupun menemukan bermacam pendapat Abidzar menegaskan kalau kritik tersebut tidak buatnya tertekan. Dia malah terbuka menerima kritik selaku bagian dari proses pengembangan diri.
“Kalau down sih enggak, sebab gue menerima. Jika gue enggak menerima, bisa jadi gue down. Tetapi sebab gue menerima, jadi gue enggak down. Buktinya gue di mari sekarang,” katanya.
3. Jadi Peran Utama Laki-laki di Film A Business Proposal
Dalam film ‘A. Business Proposal’,. Abidzar Al-Ghifari memerankan kepribadian bernama Utama. Dia beradu akting dengan Ariel Tatum yang memerankan Sari, seseorang food analyst di Bowo Foods.
Film ini menggambarkan cerita Sari yang terpaksa menyamar jadi teman-temannya Yasmin (diperankan Caitlin Halderman), buat mendatangi suatu kencan buta. Tanpa di sangka, laki-laki yang jadi sahabat kencannya merupakan Utama, pewaris industri tempat Sari bekerja.
Utama diketahui selaku wujud yang disiplin serta dingin. Dia merasa tertekan sebab kakeknya, Eyang Bowo (diperankan Slamet Rahardjo), terus mendesaknya buat lekas menikah. Suasana Keadaan jadi terus menjadi rumit kala Utama memohon Sari berpura-pura jadi pacarnya buat menjauhi desakan si kakek.
4. Konflik Film yang Layak Ditonton
Dari sinilah bermacam konflik serta peristiwa lucu mulai bermunculan, mulai dari upaya Sari menyembunyikan identitasnya selaku pegawai Bowo Foods sampai keterlibatannya dalam skema perjodohan yang terus menjadi rumit. Film ini di buat Falcon Pictures serta tayang di bioskop Indonesia mulai 6 Februari 2025. Hal ini Di Kutip Dari Slot Online Gacor 2025 Terpercaya.
5. Kritikan yang Diterima
Banyak penonton yang membandingkan akting Abidzar dengan aktor Korea Selatan yang memerankan karakter yang sama dalam versi dramanya. Beberapa kritik yang muncul antara lain:
- Ekspresi wajah yang kurang variatif: Beberapa penonton menilai bahwa ekspresi wajah Abidzar selama film terkesan monoton dan kurang mampu menyampaikan emosi karakter secara mendalam.
- Penghayatan karakter yang kurang kuat: Ada juga yang berpendapat bahwa Abidzar belum berhasil menghidupkan karakternya secara utuh dan meyakinkan.
- Perbandingan dengan versi asli: Karena film ini merupakan adaptasi, banyak penonton yang membandingkan akting Abidzar dengan aktor versi aslinya. Hal ini membuat Abidzar mendapatkan tekanan yang lebih besar.
Menanggapi kritik yang di terimanya, Abidzar justru menunjukkan sikap yang dewasa. Ia menerima semua kritik dengan lapang dada dan menganggapnya sebagai pembelajaran berharga. Abidzar juga menegaskan bahwa ia tidak akan menutup diri dari kritik dan masukan dari penonton.