Pendahuluan
Laura Meizani ataupun Lolly, anak dari Nikita Mirzani, diprediksi kabur dari rumah nyaman pada Jumat dini hari (9/1/2025). Dia mengaku tidak betah tinggal di tempat yang semenjak sebagian bulan terakhir jadi tempat tinggalnya.
“Kabur, tidak betah,” kata Lolly di Polres Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Bagi Berdasarkan pengakuan Lolly, sepanjang terletak di rumah nyaman dia ditempatkan bersama sebagian jenis perempuan yang dikira bermasalah. Suasana Keadaan ini jadi alibi utama di balik keputusannya buat meninggalkan rumah nyaman
Baca Juga : Konsisten Lari, Wanda Hara Pamer Otot Siap Ikut Marathon
“Dari jam 11. Tidak betah. Di situ di satukan sama orang open BO, sama orang sinting sama orang HIV. Siapa pula yang ingin disatukan sama orang gila?” ucap Laura Meizani.
1. Datangi Kantor Razman Arif Nasution
Sehabis sukses kabur, Lolly tidak kembali ke rumah ibunya. Kebalikannya dia memilah buat menghadiri kantor Razman Arif Nasution, kuasa hukum keluarga Vadel Badjideh, buat mencari proteksi
“Kan apa yang ia omongin bohong seluruh Yang katanya telah ketemu aku serta di izinin ketemu aku bohong itu. Tidak sempat ketemu,” cerita Laura Meizani.
2. Razman Kaget
Razman Arif Nasution, yang mendampingi Laura Meizani ke Mapolres Metro Jakarta Selatan, enggan membagikan banyak pendapat terpaut peristiwa ini. Dia memilah menyerahkan Laura kembali kepada penyidik. Razman mengaku kaget saat Laura tiba-tiba tiba ke kantornya pada dini hari.
“Saya ingin membawa dahulu ke kepolisian. Aku tidak ingin dikira sekongkol dengan Lolly,” pungkas Razman.
Apa itu Rumah Aman?
Rumah aman atau safe house adalah tempat penampungan sementara bagi seseorang yang membutuhkan perlindungan, baik karena alasan keamanan, sosial, atau hukum. Tujuannya adalah memberikan tempat yang aman dan nyaman bagi individu tersebut hingga situasi yang di hadapinya menjadi lebih baik.
Mengapa Laura Meizani Kabur dari Rumah Aman?
Laura Meizani memutuskan untuk kabur dari rumah aman yang menjadi tempat tinggalnya beberapa bulan terakhir. Ia mengaku tidak betah tinggal di tempat tersebut. Beberapa alasan yang ia ungkapkan antara lain:
- Lingkungan: Laura merasa tidak nyaman dengan lingkungan di rumah aman. Ia menyebutkan bahwa ia di tempatkan bersama orang-orang yang di anggap bermasalah, seperti penyedia jasa open BO, orang dengan gangguan jiwa, dan orang dengan HIV.
- Stres: Kondisi di rumah aman membuatnya merasa stres dan tidak tenang.
- Keinginan untuk mandiri: Laura mungkin merasa ingin lebih mandiri dan tidak ingin terus-menerus berada dalam pengawasan.
Kronologi Kejadian
Laura kabur dari rumah aman pada dini hari. Setelah kabur, ia tidak kembali ke rumah ibunya, melainkan memilih untuk mencari perlindungan dari pengacaranya, Razman Arif Nasution. Keduanya kemudian mendatangi Polres Jakarta Selatan untuk melaporkan kejadian tersebut. Hal ini Di Kutip Dari Slot Gacor 2025 Terbesar Dan Terpercaya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait standar rumah aman:
- Keamanan dan kenyamanan: Rumah aman seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi penghuninya, baik secara fisik maupun psikologis. Fasilitas yang memadai, lingkungan yang kondusif, dan pengawasan yang baik adalah hal yang mutlak di perlukan.
- Pemisahan penghuni: Penghuni rumah aman sebaiknya di kelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tingkat keparahan masalah yang di hadapi. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik dan memberikan penanganan yang lebih tepat sasaran.
- Kualitas layanan: Rumah aman harus menyediakan layanan yang berkualitas, seperti konseling, terapi, dan pelatihan keterampilan hidup. Tujuannya adalah untuk membantu penghuni mengatasi masalah yang di hadapi dan meningkatkan kualitas hidupnya.
- Kerahasiaan: Privasi penghuni harus di jaga dengan baik. Informasi pribadi mereka tidak boleh di sebarluaskan tanpa izin.
- Kolaborasi dengan pihak terkait: Rumah aman perlu bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga sosial, dan keluarga, untuk memberikan layanan yang komprehensif.