Anisa Bahar Nangis, Sang Anak Jelita Bahar Idap Anxiety Disorder

Anisa Bahar

Pendahuluan

Anisa Bahar dengan emosional berbagi cerita tentang keadaan putrinya, Jelita Bahar, yang di nyatakan hadapi kendala kecemasan ataupun anxiety disorder. Awal mulanya Anisa mengaku tidak menguasai keadaan tersebut serta apalagi pernah mengaitkannya dengan hal-hal mistis.

Tangis Anisa rusak dikala menggambarkan pengalamannya. Dia merasa sangat menyesal sebab tidak lekas menguasai apa yang sesungguhnya dirasakan oleh putrinya.

Baca Juga : Alasan Vidi Aldiano Tersenyum Sepanjang 2024, Ini Sosoknya

Tak Paham dengan Penyakit ini

“Aku ketahui tetapi saya tidak paham jika terdapat penyakit semacam itu. Jadi saya pikir, anak ini mengapa Bukannya membawa ke psikiater, saya malah membawa ke orang pintar. Saya hingga berpikir, ‘kayaknya. anak saya kena guna-guna deh’. Apalagi saya pernah bertanya-tanya, ‘apa. anak saya sinting ya?’. sebab benar-benar tidak paham,” ungkap Anisa dalam wawancara yang diunggah di Instagram @rumpi_ttv pada Rabu (25/12/2024).

Anisa Bahar setelah itu mengisahkan momen di mana indikasi yang dirasakan Jelita timbul secara tiba-tiba. Sesuatu kala Jelita hadapi kejang dikala mereka lagi bepergian memakai mobil, sehingga wajib lekas dibawa ke rumah sakit.

“Waktu itu saya lagi nyetir, kami lagi di jalur tiba-tiba ia kejang. Ia memohon saya menyudahi serta keluar dari tol. Kesimpulannya saya membawa ia ke rumah sakit,” kenang Anisa.

Walaupun begitu, Anisa Bahar mengaku masih bimbang dengan keadaan putrinya saat itu.

“Dia memohon dirawat di rumah sakit, serta saya terus bertanya-tanya, ‘Ya. Allah, ini mengapa Anak saya memiliki kendala  apa? Apa kendala jiwa?’. sebab saya benar-benar tidak tahu,” lanjutnya.

Sering Minta ke Rumah Sakit

Keadaan Jelita pula pernah mempengaruhi kegiatan Anisa selaku tulang punggung keluarga. Anisa merasa dilema sebab putrinya sering menangis serta tidak ingin ditinggal bekerja.

“Setiap hari ia kerap masuk rumah sakit, serta saya hingga tidak dapat kerja. Tiap kali saya ingin berangkat kerja, ia menangis, tidak ingin saya berangkat Saya jadi bimbang jika saya tidak kerja, siapa yang kasih makan?” ucap Anisa.

Saat ini Anisa mulai menguasai keadaan putrinya serta menyadari berartinya penindakan yang pas Dia juga dengan tulus memohon maaf kepada Jelita sebab merasa belum jadi bunda yang lumayan baik.

“Sekarang saya telah mengerti Saya memohon maaf jika sepanjang ini saya belum dapat jadi bunda yang baik. Bisa jadi saya tidak paham ia hingga membuat ia kecewa. Bisa jadi ia berpikir, ‘kamu. mama saya tetapi kalian tidak paham aku’. Itu sebab saya memanglah tidak ketahui tentang penyakit ini sebelumnya,” pungkas Anisa penuh haru.

Apa itu Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)?

Gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang mengalami kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan dan terus-menerus. Perasaan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, dan kualitas hidup. Hal ini Dilansir Dari Dollartoto Situs Toto

Gejala Gangguan Kecemasan

Gejala gangguan kecemasan bisa bervariasi dari orang ke orang, tetapi beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:

  • Merasa cemas atau khawatir berlebihan: tentang hal-hal sepele atau masa depan.
    Gelisah: sulit untuk tenang atau rileks.
  • Tegang: otot-otot terasa tegang.
  • Mudah lelah: meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
    Sulit berkonsentrasi: pikiran terus menerus terganggu oleh kekhawatiran.
  • Gangguan tidur: sulit tidur, sering terbangun di malam hari, atau merasa tidak nyenyak tidur.
  • Irritabel: mudah marah atau tersinggung.
  • Mual atau sakit perut: gejala fisik yang sering menyertai kecemasan.
  • Peningkatan detak jantung: jantung berdebar-debar lebih cepat dari biasanya.
  • Sesak napas: merasa sulit bernapas.

Penyebab Gangguan Kecemasan

Penyebab pasti gangguan kecemasan belum sepenuhnya di pahami, namun beberapa faktor yang mungkin berperan antara lain:

  • Genetika: Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya.
  • Kimia otak: Ketidakseimbangan zat kimia di otak, seperti serotonin dan norepinefrin, dapat memicu kecemasan.
  • Pengalaman traumatis: Peristiwa traumatis di masa lalu, seperti kecelakaan atau kehilangan orang yang di cintai, dapat menjadi pemicu.
  • Faktor lingkungan: Stres yang berkepanjangan atau perubahan besar dalam hidup dapat memicu gangguan kecemasan.

Pengobatan Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan dapat di obati dengan berbagai cara, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis gangguan yang di alami. Beberapa pilihan pengobatan yang umum di lakukan antara lain:

  • Psikoterapi: Terapi bicara dengan psikolog atau psikiater untuk membantu mengelola kecemasan dan mengubah pola pikir yang tidak sehat.
  • Medikasi: Obat-obatan anti-ansietas atau antidepresan dapat membantu mengurangi gejala fisik dan emosional.
    Relaksasi: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *